Kamis, 08 Januari 2009

Konsep LCC pada Perusahaan Airline

Penerapan konsep LCC di negara kita menjadi polemik yang berkepanjangan yang mana banyak maskapai Indonesia yang salah kaprah dalam mengaplikasikan konsep LCC ini. Maskapai hanya berorientasi pada harga tanpa mempertimbangkan dan mengevaluasi faktor-faktor penting sepeti maintenance pesawat yang merupakan pemberi kontribusi paling tinggi pada biaya. Berikut ini adalah point-point yang menjelaskan model low cost carrier (LCC) yang dapat membantu kawan-kawan dalam melihat dan menilai bagaimana seharusnya penerapan konsep LCC pada industry maskapai kita saat ini.

  • Satu kelas penumpang dengan banyak sub kelas

  • Satu jenis pesawat. Biasanya B737 atau A320 utuk mengurangi biaya servis

  • Skema tarif sederhana. Biasanya tarif meningkat saat pesawat bertambah penuh atau member keuntungan pada pemensan awal

  • Kursi tanpa nomor untuk mendorong penumpang lebih awal dan bergegas saat naik pesawat

  • Penerbangan pendek yang bertujuan untuk meminimalkan waktu perputaran yang berimplikasi kepada utilisasi pesawat yang maksimum

  • Rute sederhana, lebih menekankan pada penerbangan point to point dari pada transfer di hub

  • Kebijakan fuel hedging untuk mengatasi fluktuasi harga bahan bakar

  • Penekanan pada penjualan tiket langsung terutama melalui internet

  • SDM menjalankan fungsi ganda, misalnya awak kabin juga ikut membersihkan pesawat dan bekerja sebagai agen di gate untuk mengurangi biaya SDM

  • Katering gratis dipesawat dan layanan komplinen dihilangkan dan diganti pilihan untuk membeli makanan dan minuman yang dijual di pesawat.

Tidak ada komentar: